Muhammad dengan Mu’jizatnya


“Mustahil bagi siapa pun yang mempelajari kehidupan dan karakter Muhammad saw. hanya mempunyai persaan hormat saja terhadap Nabi mulia itu. Ia akan melampauinya"

Para Nabi-nabi terdahulu masyarakatnya untuk membuktikan satu kebenaran masih membutuhkan bukti-bukti yang bersifat supra nasional, karena mereka belum mencapai tingkat kedewasaan yang memadai. Sehingga diperlukan keajaiban-keajaiban sesuai dengan kondisi tingkat kepemahaman mereka disaat itu. Musa, tongkatnya menjadi ular dan bisa membelah laut, ‘Isa bisa menyembuhkan penyakit kolera dan bisa membangkitkan mayit menjadi hidup kembali. Untuk Muhammad mu’jizat terbesarnya Al-Qur’an dan diri beliau yang ummy.

“Mustahil bagi siapa pun yang mempelajari kehidupan dan karakter Muhammad saw. hanya mempunyai persaan hormat saja terhadap Nabi mulia itu. Ia akan melampauinya sehingga meyakini bahwa beliau adalah salah seorang Nabi terbesar dari Sang Pencipta”, demikian Annie Besant menulis dalam “The Life and Teachings of Muhammad”. Dalam konteks ini Al-Qur’an surat Alam Nashrah ayat 4 dan surat Al-Qalam ayat 4 menyatakan tentang sikap Allah swt. terhadap Muhammad saw. sebagai berikut : “Dan Kami pasti akan meninggikan namamu (Muhammad)”, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung”

Sesuatu yang dipuji oleh orang mulia/ pinter/ atau ahli, tentu saja lebih berharga/ baik/ atau mutu dari pada sesuatu yang dipuji oleh orang biasa/ bodoh/ atau bukan ahli. Subhanallah “Betapa agungnya seorang Rasul” yang dipuji oleh Allah Mahaagung. Dari penelusuran ayat-ayat Al-Qur’an ditemukan bahwa para Nabi sebelum Nabi Muhammad saw. telah diseur oleh Allah dengan nama-nama mereka : Ya Adamu … Ya Musa … Ya Isa … dan sebagainya. Tetapi terhadap Nabi Muhammad saw. Allah swt. sering memanggilnya dengan panggilan kemuliaan seperti Ya ayyuhan Nabi … Ya ayyuhar Rasul … atau dengan panggilan mesra se[erti Ya ayyuhal muddassir … Ya ayyuhal muzzammil.

Pada suatu saat, Al-Hakim bin Al-Ash mengejek dengan meniru-nirukan cara berjalannya Rosulullah saw. kebetulan beliau melihatnya, lalu berdo’a “Semoga terus demikian” Do’a terkabul, maka selamanya orang tersebut tetap berjalan seperti itu, hingga akhir hayatnya.

Rasulullah saw. pernah mengusap-usap pangkal putting susu kambing si Hail yang selama itu tidak pernah mengeluarkan air susu, beselang beberapa saat, lalu susu kambing tersebut mengeluarkan susu banyak sekali. Peristiwa itulah yang menyebabkan Islamnya Ibnu Mas’ud ra.

Disadari sepenuhnya bahwa uraian tentang Nabi Muhammad saw. tidak mungkin bisa menjangkau seluruhnya, ibarat menguras air laut. Karena itu sungguh tepat kesimpulan yang diberikan oleh penyair Syekh Al-Busyairy dalam al Burdah: “Batas pengetahuan tentang Nabi Muhammad saw. hanya bahwa beliau adalah seorang manusia dan bahwa beliau adalah sebaik-baik makhluk Allah seluruhnya”.

Dan …


Alangkah besar ketololan seseorang yang telah mengetahui,
Ihwal Rasulullah dan mu’jizatnya,
Tetapi masih tetap melanjutkan kesesatan.
Hai orang yang tidak melihat cahaya matahari,
Sesungguhnya di matamulah terdapat penyakit.

(Yang-Kung)