Dialektika Agama dan Manusia Part I

Umat Islam sangat merindukan untuk kembali menteladani Muhammad saw. dalam rangka merajut kembali tuntunan yang benar. Muhammad merupakan sosok manusia agung yang memiliki “uswatun hasanah” (panutan yang baik) yang telah meninggalkan warisan terbesar yang tidak bias dilakukan oleh siapapun dan kapanpun, karena ia mengemban misi:

  • Membentuk umat beragama dan Negara yang semula tidak ada
  • Membebaskan bangsa Arab dari pengaruh Kaisar Romawi dan Parsi, menjelma menjadi “khoira ummah” (sebaik-baiknya umat)
  • Menyingkap kegelapan jahiliyah menuju berkibarnya bendera keagungan ber-ukirkan aksara cahaya “Lailaha-illallahu-wallahu-akbar”

Muhammad bin Abdillah adalah seorang yang muncul dari suatu lembah, tiada dilindungi teduhnya pepohonan, hidup di tengah-tengah kepribadian jahiliyah Arab. Kultur masyarakatnya memberlakukan hokum rimba dan tidak pernah mengimpikan datangnya peradaban. Tiba-tiba datngalah rahmat Allah swt. yang terbesar yang diberikan Umat manusia dengan diangkatnya Muhammad saw. sebagai Rosul terakhir, terbaik dan termulia, meraih kecakapan lahir dan kesempurnaan batin dari keistimewaan wujud serta berbagai aspek kehidupan yang sekiranya dapat dikembangkan “uswah-nya” ke seluruh penjuru dunia.

Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India, beragama Hindu, lahir tahun 1889 meninggal tahun 1964 menulis sebuah buku, di halaman 54 ia menyatakan : Seorang Nabi baru lahir di Mekah tahun 570 Masehi yang namanya Muhammad. Ia yakin bahwa dirinya dan pada risalahnya. Ia merobah mereka dari penghuni gurun pasir menjadi tuan-tuan yang menguasai penduduk dunia lama pada zamannya. Dan dengan agamanya membuat risalah ukhuwwah yang memuat persaudaraan, persamaan, keadilan di antara semua kaum muslimin. Dengan realitas inilah maka lahirlah di dunia suatu prinsip demokrasi baru sehingga merupakan salah satu dari keajaiban dunia yang mempesonakan.

Francois Volter seorang penulis kawakan lahir di Paris tahun 1694-1778 M. banyak karya tulisnya, antara lain bukunya hang berjudul “Muhammad”, tulisannya : ”Sesungguhnya dalam diri Muhammad terdapat hal-hal yang menakjubkan, baru, dan indah, mendorong orang untuk mengagumi dan menhormatinya. Sesuatu yang luar biasa, dia berdiri seorang diri menyeru kaumnya menyembah Allah. Dia manggung gangguan mereka demi dakwahnya itu bertahun-tahun lamanya dihadapan masyarakat penyembah berhala yang berusaha mati-matian untuk melawan dakwahnya dan menumpas idenya. Sungguh dia patut mendapat penghargaan dan pujian. Dengan sikap dan perilaku serta keluhuran sifat yang menghiasi diri pribadi Muhammad itu, sudah cukup memadamkan kebencian dan kritik-kritik tajam yang dilontarkan mereka kepadanya, sehingga tersisa hanyalah kekaguman kepadanya dan penghargaan terhadap pribadinya”.

Sebuah majalah “Kebudayaan” edisi VII nomor 9 pada artikel berjudul “Nabi Muhammad” tulisan Artunov, terbit di ibu kota Rusia, dikatakan, Di Jazirah Arab berdekatan dengan Palestina telah lahir sebuah agama yang dasar-dasarnya mengakui keesaan Allah dan agama ini dikenal agama Islam dan yang membawa Muhammad dari bangsa Arab. Ia telah menyiapkan ide peningkatan dan kemajuan dan melarang mereka saling membunuh dan mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup. Pekerjaan besar yang dilakukan Muhammad menunjukkan bahwa ia terbilang seorang pembina dan reformis agung yang apda dirinya terdapat sesuatu kekuatan di atas kekuatan manusia biasa. Ia memiliki prinsip ajaran yang lurus disertai dengan pribadinya seorang panutan yang baik dan akhlak mulia, kemuliaan jiwa dan kebersihan pribadi. (Yangkung ).